Tukang Borongan Jogja | Salah satu faktor penting saat membangun rumah ialah biaya untuk jasa tukang bangunan. Menentukan tukang bangunan yang benar sudah pasti akan menjadikan pembangunan rumah menjadi efisien & hemat biaya sebab biaya tukang merupakan salah satu biaya yang paling besar dalam anggaran pembangunan rumah.
Ada dua jenis tukang bangunan, yaitu tukang bangunan harian & borongan. Nah, agar lebih jelas apa saja bedanya kedua jenis tukang bangunan ini dan jugaperbedaan harganya.
Yuk simak artikel perbandingan tukang harian vs tukang borongan dibawah ini :
Tukang bangunan harian Merupakan tukang bangunan yang dibayar lewat sistem harian & tanpa badan organisasi.
Yang dimaksud dengan tanpa adanya badan organisasi adalah, tukang bangunan ini disewa individu tanpa adanya perusahaan / CV / firma yang membuat paket jasa tukang bangunan tersebut. Perbedaan yang mendasar antara keduanya, tukang bangunan harian & tukang bangunan borongan ialah sistem pembayarannya.
Umumnya tukang bangunan harian di gaji per hari kerja, sedangkan untuk tukang bangunan borongan dibayar secara sistem hitung bangunan per meter perseginya.
Pastinya tukang bangunan harian mempunyai tarif yang berbeda beda, Umumnya disesuaikan dengan jenis pekerjaan serta keahliannya. Misalnya, tukang bangunan yang bisa mengoperasikan alat berat pasti harga jasanya lebih mahal jika dibandingkan pekerja biasa yang cuma mampu menguruk tanah / mengerjakan pekerjaan cor-coran.
Harganya rata rata tukang bangunan di segala jenis harian biasanya mulai dari Rp 150.000 sampai Rp 220.000, dengan rata-rata gaji jasa tukang bangunan sekitar Rp 180.000 perhari.
Gimana Dengan Tukang Bangunan Harian?
Untuk menentukan besar biaya tukang bangunan harian caranya simple dan mudah, tinggal dikalikan saja jumlah tukang dengan hari kerjanya si tukang. Semisal, untuk jasa renovasi total hunian yang berukuran 200 meter persegi di perlukan sekitar 12 tukang bangunan untuk menyelesaikannya dalam waktu 6 bulan sehingga bisakita dapatkan simulasi sebagai berikut ini :
Biaya Tukang = Upah Rata Rata x Jumlah Tukang x Hari Kerja
Rumah 200 Meter = 180.000 x 12 x 180 = Rp 388.800.000
Untuk melakukan renovasi rumah secara total dengan ukuran 200 meter persegi selama 6 bulan dengan menggunakan tukang bangunan harian akan dibutuhkan biaya tukang sebesar Rp 388.000.000. Selain jasa tukang bangunan, kamu juga perlu jasa arsitek agar renovasi rumah maksimal. Cek berikut ini ya :
Berbeda dengan tukang bangunan harian, tukang bangunan borongan tidak dihitung berdasarkan hari mereka kerja. Melainkan berdasarkan luas bangunan yang akan dibangun, sehingga perhitungannya rupiah per meter persegi, bukan per hari kerja.
Selain itu ada dua jenis borongan yakni borongan tenaga dan borongan lengkap. Untuk borongan tenaga, kontraktor pemborong hanya menyediakan jasa borongan tukang saja tidak dengan materialnya.
Sedangkan untuk borongan lengkap, kontraktor pemborong menyediakan juga bahan material pembangunan. Sebagai ilustrasi, menilik dari sumber internal kami, rata rata harga borongan tukang bangunan (jasa saja) untuk rumah di Jabodetabek adalah sekitar Rp 1.500.000 / m2 .
Nah, untuk rumah ukuran 200 meter persegi akan didapatkan ilustrasi sebagai berikut
Biaya Tukang Borongan = Harga Jasa Tukang Keseluruhan x Meter Persegi
Rumah 200 meter persegi = 1.500.000 x 200 = Rp 300.000.000
Jadi, lebih worth it jasa tukang bangunan harian atau tukang bangunan borongan? Ini kesimpulannya! Apabila melihat ilustrasi diatas, tentu saja price tukang bangunan harian lebih tinggi sekitar Rp 88.000.000 dibandingkan dengan tukang bangunan borongan.
Namun begitu, untuk segi kualitas, tukang bangunan harian biasanya memiliki keunggulan lebih detail dan pekerjaannya juga lebih berkualitas. Selain hal itu tukang bangunan harian dapat kita pilih berdasarkan skill nya masing masing, misalkan spesialis memasang lantai pekerjaannya cuma memasang lantai, spesialis perkabelan cuma akan memasang kelistrikan rumah & lain sebagainya.
Tentu saja lewat spesialisasi kerja seperti ini menjadikan kualitas bangunan yang di berikan oleh tukang bangunan harian akan bisa lebih baik. Berbeda halnya dengan tukang borongan yang umumnya bekerja dituntut oleh waktu serta target sehingga hasilnya biasanya cenderung kurang rapi dibandingkan dengan tukang bangunan harian.
Namun tidak semua borongan dan harian seperti itu, kamu harus memilih perusaahan jasa yang memang bagus dan terpecaya dari segi pengerjaan. Sehingga borongan ataupun tukang harian akan sama dari segi hasilnya, pastinya memuaskan dan tidak mengecewakan.
Lalu tukang bangunan apa yang sebaiknya dipilih?
Hal ini pastinya kembali lagi ke budget yang di miliki. Jika budget tidak jadi permasalahan untuk kamu, lebih baik memakai sistem tukang bangunan harian dan menunjuk orang kepercayaan untuk mengatur semua tukang bangunan yang sudah di sewa itu. Namun apabila kamu terbentur budget serta waktu yang mepet, bisa memakai tukang bangunan borongan, tentunya kamu harus cermat memilih pemborong ya!
Jangan mementingkan murah namun pastikan bangunannya kokoh dan berkualitas untuk jangka panjangnya!
3 pemikiran pada “Perhitungan Harga Jasa Tukang Bangunan Harian Jogja Vs Tukang Borongan Jogja, Pilih Mana?”